Cerita Pendek
By
Iqbal Nugraha
—
Tuesday, November 11, 2014
—
Add Comment
MUHAMMAD IQBAL NUGRAHA
VII-IV
NO.ABSEN : 27
PARTIKEL
Aku
selalu tertawa saat mendengar temanku, Firly, mengatakan tentang partikel. Dia
selalu berkata seperti ini disaat yang genting, “Karena ada partikel-partikel
kecil yang menempel di tubuh sehingga membuat bla… bla… bla,” ujarnya. Itu
membuat aku, dan teman-teman tertawa keras. Huft… sayangnya sekarang sedang
libur.
Oya,
namaku adalah Tasya. Aku masih kelas 4 SD, lho. Tapi, hari-hariku selalu
diwarnai dengan lawakkan Firly -walau dia sering membuatku marah- dan sahabatku
yang sering menghiburku, Cantik dan Khalisa. Aku sangat berterimakasih kepada
sahabatku, terutama Cantik. Karena dia selalu membuatku tertawa. Khalisa sih
agak pendiam. Tapi, sebenarnya dia cerewet.
Oh iya,
aku bersekolah di Sunny Elementary School. Oya, aku lupa, ada janji
dengan Cantik dan Khalisa bermain dengan Najwa di rumahnya. Najwa adalah salah
satu temanku. Bisa dibilang sahabat sih. Tapi… menurutku belum tepat, jadi
teman dekat saja ya (sama aja gak sih? :D).
Blackberry-ku berbunyi. Oh, bbm dari
Cantika. Isinya: “Dmn, Tas? Kok lama sih? Kita udah dri 15 menit yg lalu. Km
kan rmhnya dkttt.”
Aku
segera berlari kesana. Oh My God! Aku lupa membawa
buku! Aku segera mengambil buku-ku dengan tas besar. Kami akan mengadakan party books.
Aku membereskannya selama 8 menit. Lalu segera berlari dengan membawa buku-buku
itu. #keberatansih
Sesampainya
disana, kami langsung menghamburkan buku di kamar Najwa. Orangtuanya sedang di luar negeri bersama orangtuaku, orangtua
Cantika, dan orangtua Khalisa. Jadi, rencananya kami akan menginap selama 2
bulan. Karena orangtua kami akan ada di luar negeri selama 8 bulan. Lama ya?
Nah, di rumahku 2 bulan, di rumah Cantika 2 bulan, dan di rumah Khalisa 2
bulan. Nah, saatnya PARTY BOOKS!
Saat
party books sudah berlangsung 2 jam, tiba-tiba…
“Aku kebelet buang air kecil! Anterin dooong! Plizzz!” Khalisa berteriak. Najwa langsung mengantarkannya. Setelah itu aku bertanya, “Kamu udah dari tadi Sa, kebelet?” tanyaku. “Belum kok. Baru aja. Tiba-tiba udah kayak pengen keluar aja. Hehe,” jawabnya.
“Aku kebelet buang air kecil! Anterin dooong! Plizzz!” Khalisa berteriak. Najwa langsung mengantarkannya. Setelah itu aku bertanya, “Kamu udah dari tadi Sa, kebelet?” tanyaku. “Belum kok. Baru aja. Tiba-tiba udah kayak pengen keluar aja. Hehe,” jawabnya.
Eh
sekarang giliranku, Cantik dan Najwa berkata mengeluh, “Laper berat!” ujar kami
dengan lemah, tapi bersamaan. Lalu kami berempat tertawa. Langsung saja kami
keluar dan bersiap-siap menaiki sepeda.
Kalian
tahu, kami ingin kemana? Kami ingin ke minimarket. Kami membeli kornet, telur
dan makanan ringan dan masiiih banyak lagi. Totalnya hampir 500 ribu lhooo!
Heheheh… maklum, kami ditinggali uang sebanyak 8 juta untuk 8 bulan per anak. Tapi, Najwa
dan Cantik hanya diberi 7 juta.
Sampai
di rumah, aku bertanya kepada mereka, “Eh kok tadi bisa kayak gitu ya? Teriak
bersamaan, dan Khalisa aneh sendiri. Kok bisa ya?” tanyaku bingung. Najwa dan
Cantik menjawab serempak, “Karena ada partikel-partikel kecil yang menempel di
tubuh, sehingga menyalur ke otak dan menyebabkan kita begitu. Hahaha,” mereka
menjelaskan.
5 detik kemudian…
“HAHAHAHA!” kami tertawa keras sekali sampai membangunkan adik Najwa yang berumur 8 tahun. Kelas 3. Kami juga membangunkan kelinci Najwa. Hahaha. Thanks, Fir, karena kamu, kami bisa tertawa puas! Hahaha…
5 detik kemudian…
“HAHAHAHA!” kami tertawa keras sekali sampai membangunkan adik Najwa yang berumur 8 tahun. Kelas 3. Kami juga membangunkan kelinci Najwa. Hahaha. Thanks, Fir, karena kamu, kami bisa tertawa puas! Hahaha…
0 Response to "Cerita Pendek "