Syair
By
Iqbal Nugraha
—
Friday, August 21, 2015
—
1 Comment
SYAIR
Syair merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Indonesia (Nusantara) bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab
syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang
berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk
pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair
tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai
dengan keadaan dan situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut
mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi
mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar
dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
-Unsur-unsur Syair
Seperti
halnya karya sastra prosa dan drama, syair juga mempunyai unsur-unsur pembentuk
syair. Unsur-unsur pembentuk syair meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik syair terdiri atas hakikat
syair dan struktur bentuk syair.
1. Hakikat Syair
Hakikat
syair adalah hal-hal yang diungkapkan penyair dalamsyair. Hakikat syair terdiri
atas tema, rasa, nada, dan amanat ataupesan. Hakikat syair disebut juga isi
syair. Hakikat syair lamasangatlah jelas karena tersurat.
a. Tema/Sense
Tema
adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui syairnya. Tema
mengacu pada penyairnya. Tema syair sangat mudah ditemukan karena tersurat
langsung dalam syair. Jadi, untuk menemukan tema syair kamu harus tahu isi
syair.Tema yang sering digunakan dalam syair seperti tema ketuhanan (religius),
kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan,kegagalan hidup, alam, kebaikan,
kepahlawanan, kesedihan, kerinduan, pendidikan, budi pekerti, dan perpisahan.
b. Perasaan/Feeling
Syair
mengungkapkan perasaan penyair. Perasaan penyair dapat berupa sikap, pandangan,
perbuatan, ataupun watakkhusus. Perasaan penyair akan muncul saat menghadapi
sesuatu.Perasaan yang menjiwai syair bisa perasaan gembira, sedih,terharu,
terasing, tersinggung, patah hati, tercekam, tertekan,cemburu, ketakutan,
kesepian, takut, menyesal, dan putus asa.Membaca syair dengan suara keras akan
lebih membantumu menemukan perasaan penyair. Perasaan yang muncul dalam
syairdidasari oleh cara pandang dan pengalaman penyair terhadap sesuatu.
c. Nada/Tone
Nada
mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itulah tercipta nada
syair. Sebuah syair dapat bernada sinis,protes, menggurui, main-main, bercanda,
patriotik, belas kasih,dendam, membentak, memelas, takut, mencekam,
mencemooh,merendahkan, khusyuk, filosofis, mengejek (menghina), meremehkan,
menghasut, mengimbau (menyuruh), dan memuji.
d. Amanat/Tujuan/Intention
Amanat,
pesan, atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca
syair. Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca berdasarkan cara pandang pembaca
terhadap sesuatu. Jadi, setiap pembaca dapat berbeda-beda dalam menentukan
amanat syair. Meskipun demikian, amanat tidak dapat lepas dari tema yang
dikemukakan penyair.
2. Struktur Bentuk Syair
Unsur-unsur pembangun syair sebagai sesatuan struktur syair. Struktur ini
merupakan bentuk atau wujud fisik syair. Strukturnya meliputi unsur-unsur
berikut.
a. Larik/Baris
Larik
merupakan kalimat yang ada dalam syair. Larik-larik syair dibentuk oleh
kata-kata yang indah. Kata-kata ini bias bermakna denotasi atau konotasi.
Bahkan, bisa juga bermakna kias. Larik atau baris merupakan kelompok kata atau
kumpulan kelompok kata.
b. Bait
Bait
berupa kumpulan larik atau kumpulan baris. Jumlah larik dalam bait bisa
berbeda-beda. Bait disebut juga kuplet.
c. Pertautan
Larik-larik
dalam syair saling berhubungan dalam membentuk bait. Bait-bait dalam syair
saling berhubungan. Isi dalam bait syair pun juga harus berhubungan. Pertautan
merupakan pertalian antarlarik atau antarbait yang membentuk kesatuan makna
sebuah syair.
d. Diksi
Diksi
disebut juga pilihan kata. Kata-kata yang digunakan dalam syair harus dipilih.
Kata-kata yang dipilih harus dapat menggambarkan isi syair. Kata-kata dalam
syair bisa berupa kata denotasi atau konotasi.
e. Pengimajian
Pengimajian
disebut juga citraan. Citraan berhubungan dengan pancaindra. Apa yang
digambarkan penulis dapat dilihat dari citraan. Ada beberapa citraan yang dapat
kamu temukan dalam syair. Citraan yang dapat kamu temukan seperti berikut.
- Imaji penglihatan (visual)
- Imaji pendengaran (audio)
- Imaji perasaan (taktil)
- Imaji perabaan
- Imaji penciuman
f. Rima
Rima
atau sajak biasa disebut persamaan bunyi yang terdapat dalam syair. Persamaan
bunyi ini bisa dilihat di akhir larik. Persamaan bunyi bisa juga dilihat di
dalam satu larik. Selain memiliki unsur intrinsik, syair lama juga
memiliki unsure ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun di luar
syair tetapi berhubungan langsung dengan syair. Unsur ekstrinsik merupakan
unsur
yang melatarbelakangi terjadinya syair lama. Unsur yang melatarbelakangi syair
lama meliputi hal-hal berikut :
- Latar belakang pendidikan pengarang
-
Latar belakang budaya
-
Latar belakang social
-
Religi
-
Adat
-
Kebudayaan
-
Nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat
-Tema dan Pesan Syair
Syair
adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan
telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam.
Kata syair berasal dari bahasa Arab syu'ur yaqng berarti perasaan dan
mengalami perkembangan menjadi kata syi'ru yang berarti puisi dalam pengertian
umum.
Dalam perkembangannya syair mengalami modifikasi sehingga menjadi khas Melayu
dan tidak lagi mengacu pada tradisi sastra negeri Arab. Penyair yang
berperan besar dalam membentuk syair khas melayu adalah Hamzam Fansuri dengan
karyanya antara lain Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair
Sidang Fakir.
Menurut isinya Syair dapat dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu :
1.
Syair Panji menceritakan tantang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan
orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.
2.
Syair Romantis yaitu syair yang berisi tentang percintaan yang biasanya
terdapat dalam cerita pelipur lara, hikayat, atau cerita rakyat.
3.
Syair kiasan yaitu syair yang berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga,
atau buah-buahan.
4.
Syair Sejarah yaitu syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
5.
Syair Agama yaitu syair yang yang berisi tentang nasihat agama.
SYAIR
Syair merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Indonesia (Nusantara) bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab
syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang
berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk
pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair
tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai
dengan keadaan dan situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut
mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi
mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar
dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
-Unsur-unsur Syair
1. Hakikat Syair
a. Tema/Sense
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui syairnya. Tema mengacu pada penyairnya. Tema syair sangat mudah ditemukan karena tersurat langsung dalam syair. Jadi, untuk menemukan tema syair kamu harus tahu isi syair.Tema yang sering digunakan dalam syair seperti tema ketuhanan (religius), kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan,kegagalan hidup, alam, kebaikan, kepahlawanan, kesedihan, kerinduan, pendidikan, budi pekerti, dan perpisahan.
b. Perasaan/Feeling
Syair mengungkapkan perasaan penyair. Perasaan penyair dapat berupa sikap, pandangan, perbuatan, ataupun watakkhusus. Perasaan penyair akan muncul saat menghadapi sesuatu.Perasaan yang menjiwai syair bisa perasaan gembira, sedih,terharu, terasing, tersinggung, patah hati, tercekam, tertekan,cemburu, ketakutan, kesepian, takut, menyesal, dan putus asa.Membaca syair dengan suara keras akan lebih membantumu menemukan perasaan penyair. Perasaan yang muncul dalam syairdidasari oleh cara pandang dan pengalaman penyair terhadap sesuatu.
c. Nada/Tone
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itulah tercipta nada syair. Sebuah syair dapat bernada sinis,protes, menggurui, main-main, bercanda, patriotik, belas kasih,dendam, membentak, memelas, takut, mencekam, mencemooh,merendahkan, khusyuk, filosofis, mengejek (menghina), meremehkan, menghasut, mengimbau (menyuruh), dan memuji.
d. Amanat/Tujuan/Intention
Amanat, pesan, atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca syair. Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca berdasarkan cara pandang pembaca terhadap sesuatu. Jadi, setiap pembaca dapat berbeda-beda dalam menentukan amanat syair. Meskipun demikian, amanat tidak dapat lepas dari tema yang dikemukakan penyair.
2. Struktur Bentuk Syair
Unsur-unsur pembangun syair sebagai sesatuan struktur syair. Struktur ini merupakan bentuk atau wujud fisik syair. Strukturnya meliputi unsur-unsur berikut.
a. Larik/Baris
Larik merupakan kalimat yang ada dalam syair. Larik-larik syair dibentuk oleh kata-kata yang indah. Kata-kata ini bias bermakna denotasi atau konotasi. Bahkan, bisa juga bermakna kias. Larik atau baris merupakan kelompok kata atau kumpulan kelompok kata.
b. Bait
Bait berupa kumpulan larik atau kumpulan baris. Jumlah larik dalam bait bisa berbeda-beda. Bait disebut juga kuplet.
c. Pertautan
Larik-larik dalam syair saling berhubungan dalam membentuk bait. Bait-bait dalam syair saling berhubungan. Isi dalam bait syair pun juga harus berhubungan. Pertautan merupakan pertalian antarlarik atau antarbait yang membentuk kesatuan makna sebuah syair.
d. Diksi
Diksi disebut juga pilihan kata. Kata-kata yang digunakan dalam syair harus dipilih. Kata-kata yang dipilih harus dapat menggambarkan isi syair. Kata-kata dalam syair bisa berupa kata denotasi atau konotasi.
e. Pengimajian
Pengimajian disebut juga citraan. Citraan berhubungan dengan pancaindra. Apa yang digambarkan penulis dapat dilihat dari citraan. Ada beberapa citraan yang dapat kamu temukan dalam syair. Citraan yang dapat kamu temukan seperti berikut.
- Imaji penglihatan (visual)
f. Rima
Rima atau sajak biasa disebut persamaan bunyi yang terdapat dalam syair. Persamaan bunyi ini bisa dilihat di akhir larik. Persamaan bunyi bisa juga dilihat di dalam satu larik. Selain memiliki unsur intrinsik, syair lama juga memiliki unsure ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun di luar syair tetapi berhubungan langsung dengan syair. Unsur ekstrinsik merupakan
- Latar belakang pendidikan pengarang
-Tema dan Pesan Syair
Dalam perkembangannya syair mengalami modifikasi sehingga menjadi khas Melayu dan tidak lagi mengacu pada tradisi sastra negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas melayu adalah Hamzam Fansuri dengan karyanya antara lain Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Menurut isinya Syair dapat dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu :
Pembaca yang baik adalah yang meninggalkan jejak nya wkwkwk
ReplyDelete