Dialog, Drama Perlawanan Untung Surapati/Suropati
By
Iqbal Nugraha
—
Wednesday, September 20, 2017
—
1 Comment
Perlawanan Untung
Surapati
Setelah
beberapa lama tinggal di Cirebon Untung Surapati pergi ke Mataram untuk bersekutu
dengan Sultan Amangkurat II di
Kartasura.
Untung Surapati : “Izinkan aku bersekutu denganmu
untuk mengalahkan VOC!”
Amangkurat II : “Aku akan bersekutu
denganmu, tetapi dengan syarat kamu harus memadamkan pemberontakan yang sedang
berkobar di Banyumas”
Untung Surapati : “Baiklah akan saya lakukan
untuk melawan VOC.”
Tanpa
berpikir panjang Untung Surapati menerima persyaratan itu. la bersama
pasukannya segera berangkat ke Banyumas
dan berhasil memadamkan pemberontakan.Sementara itu, VOC mengutus Kapten Tack
dan pasukannya untuk menangkap Untung Suropati.
VOC : “Hei Kapten, singkirkanlah
semua orang yang memberontak di Kesultanan Mataram.”
Kapten Tack : “Bagaimana cara aku
menyingkirkannya?”
VOC : “Bunuh saja semua yang
menghalangimu.”
Kapten Tack : “Siap!. Aku tidak akan
segan membunuh mereka semua.”
Pada
suatu hari, seorang mata-mata datang memberitahu Amangkurat II bahwa Pasukan
Belanda sedang menuju ke Kerajaan.”
Amangkurat II : "Hai, Untung
Suropati! Pimpinlah pasukanmu untuk menghadang Kompeni Belanda!"
Untung Surapati : “Baik,kanjeng”
Untung
Surapati berangkat ke pertempuran. Saat di pertempuran ia bertemu dan dibantu
oleh Pangeran Puger.
Kapten Tack : “Aku akan menghabisimu
Untung Surapati”
Pangeran Puger : “Baik kesinilah, aku akan
menghabisi pasukanmu”
Karena Untung Surapati dan Pangeran Puger mengenakan
pakain yang mirip. Kapten tack tidak mengiri bahwa yang dihadapinya ternyata
Pangeran Puger. Pangeran Puger pun berhasil menghabisi nyawa Kapten Tack.
Amangkurat II : “Terima kasih Untung
Surapati, berkat kau seluruh anak buah VOC
yang menekan Kesultanan Mataram dapat dikalahkan.”
Untung Surapati : “Tentu Sultan, aku pun puas
atas hilangya VOC di Kesultanan Mataram ini.”
Amangkurat II : “Sebagai balas kasih atas
perjuanganmu, maka jadilah bupati di Pasuruan dengan gelar Adipati Wiranegara.”
Untung Surapati : “Baiklah, terima kasih Sultan.”
Beberapa
tahun kemudian Sultan Amangkurat II jatuh sakit dan meninggal.
Amangkurat II : “Sungguh, sebentar lagi
aku meninggalkan tahtaku, Anakku. Jadilah penggantiku untuk terus menjaga
Kesultanan Mataram.”
Amangkurat III : “Tentu, Ayah. Aku akan
berbakti dan menjaga kepada Kesultanan Mataram ini.”
Amangkurat II : “dead”
Sultan
Amangkurat III pun menggantikan ayahnya dan menjadi sultan penerus Sultan
Amangkurat II. Ia bersekutu dengan Untung Surapati untuk menjaga Kesultanan.
Namun, paman dari Sultan Amangkurat III yaitu Pangeran Puger menginginkan tahta
kerajaan tersebut dan berusaha dengan cara bersekutu dengan VOC.
Pangeran Puger : “Hei VOC, bantulah aku maka
akan kuberi imbalan.”
VOC : “Apa yang sebenarnya ingin
kau sampaikan?”
Pangeran Puger : “Aku ingin tahta kesultanan
mataram, bantulah aku melawan keponakanku dan Untung Surapati.”
VOC : “Tergantung imbalan yang kau
berikan Pangeran Puger”
Pangeran Puger : “Aku akan memberikan sebagian
wilayah kekuasaan Mataram.”
VOC : *menimbang-nimbang dan
berfikir*
Pangeran Puger : “Bagaimana?”
VOC : “Tenang saja, kau akan
menjadi Sultan di Mataram dengan gelar Sultan Pakubuwono I.”
Setelah
itu, dimulailah perperangan antara Pangeran Puger & VOC melawan Untung
Surapati & Sultan Amangkurat III. Namun, sayangnya VOC berhasil melumpuhkan
kekuasaan Untung Surapati di Kartasura.
selesai
Akhirnya mantap
ReplyDelete